FAKTOR-FAKTORYANGBERHUBUNGANDENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PANGKAL DURI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2022

ABSTRAK (BAHASA INDONESIA)

Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat 32.521 (14%) balita dengan kasus gizi buruk dan 17 % balita kekurangan Gizi (malnutrisi), angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013 (19,6%) balita kekurangan gizi, akan tetapi target SDGS masih belum tercapai (Kemenkes RI, 2018). Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait. UNICEF (dalam Dirjen Gizi 2004) mengemukakan bahwa faktor- faktor penyebab kurang gizi dapat dilihat dari penyebab langsung dan tidak langsung serta pokok permasalahan dan akar masalah.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Puskesmas Pangkal Duri Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2022. Penelitian telah dilakukan di Puskesmas Pangkal Duripada bulan Agustus- September tahun 2022. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 314 orang dan jumlah sampel sebanyak 38 orang dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan menggunakan kuesioner dengan cara pengisian kuesioner. Analisis data adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-squere.
Hasil penelitian menunjukkan Adanya hubungan antara antarapengetahuan dengan status gizi balita dengan nilai p-value 0,005, adanya hubungan antara antara pendidikan dengan status gizi balita dengan nilai p-value 0,022,danadanyahubunganantara antarapengetahuandenganstatusgizibalitadi Puskesmas Pangkal Duri Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2022 dengan nilai p-value 0,009.
Diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan edukasi atau pendidikan kesehatan khsusunya kepada ibu yang memiliki balita tentang pentingnya mengetahui status gizi balita.

Kata Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Pendapatan, Status Gizi Balita

ABSTRACT (BAHASA INGGRIS)

Riskesdas in 2018 showed that in Indonesia there were 32,521 (14%) under-fives with severe malnutrition cases and 17% under-fives with malnutrition (malnutrition), this number decreased when compared to 2013 (19.6%) undernourishedchildren, buttheSDGStargethas notyetbeenachieved(Ministry of Health RI, 2018). Nutritional problems are the result of various interrelated factors. UNICEF (in the Director General of Nutrition 2004) suggests that the factors that cause malnutrition can be seen from the direct and indirect causes as well as the main problems and root causes.
This study is an analytic study with a cross sectional design that aims to look at the factors related to the nutritional status of children under five at the Pangkal Duri Health Center, Tanjung Jabung Timur Regency in 2022. The study was conducted atthe PangkalDuri HealthCenterin August-September 2022. The population in this study was This study consisted of 314 people andthe number of samples was 38 people. The sample was taken using purposive sampling technique. The research was conducted using a questionnaire by filling out a questionnaire. Data analysis was univariate and bivariate analysis using chi- square test.
The results showed that there was a relationship between knowledge and the nutritional status of toddlers with a p-value of 0.005, a relationship between education and the nutritional status of toddlers with a p-value of 0.022, and a relationship between knowledge and the nutritional status of toddlers at the Pangkal Duri Public Health Center, District. EastTanjung Jabungin 2022with a p-value of 0.009.
It is hoped that health workers can provide education or health education, especially to mothers who have toddlers about the importance of knowing the nutritional status of toddlers.
Keywords:Knowledge,Education,Income,NutritionalStatusofToddlers